Angkatan
Bersenjata Rusia “Вооружённые Си́лы Росси́йской Федера́ции”, (Vooruzhonniye
Síly Rossíyskoy Federátsii) merupakan angkatan bersenjata Federasi Rusia yang
mulai aktif sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1992. Saat ini, mentri pertahanan
Rusia dijabat oleh Jenderal Sergey Shoigu yang menggantikan Anatoly Serdyukov
dan Panglima Angkatan Bersenjata Rusia dijabat oleh Jenderal Valery Gerasimov.
Sementara, panglima tertinggi angkatan bersenjata dijabat oleh Presiden
Vladimir Putin.
Dalam
mempertahankan kedaulatannya, Rusia mengalokasikan dana sebesar 13,49% dari GDP
pada tahun 2014, pada tahun 2015 Duma mengalokasikan 3,1 Trilyun Rubel dan
sedangkan pada tahun 2016 diperkirakan alokasi anggaran pertahanan Rusia
sebesar 3,145 Trilyun Rubel (50 Milyar US Dollar). Tahun ini, Duma berencana
akan manikkan anggaran untuk gaji prajurit sebesar 40 milyar rubel, namun
menurunkan anggaran untuk kebutuhan militer khusus sebesar 48 milyar rubel
(Catatan: 1 USD = 75,57 Rubel).Berdasarkan pada data penduduk tahun 2013,
terdapat 34.765.736 penduduk laki-laki pada rentang usia 16 sampai dengan 49
tahun yang siap untuk dinas militer, dan 35.410.779 perempuan usia 16 sampai
dengan 49 tahun yang siap untuk dinas militer.
• Angkatan Darat
Sukhoputnyye
Voyskia Rossiyskoy Federatsii (SV-RF) merupakan Angkatan Darat Federasi Rusia
mulai berdinas aktif sejak 1992, dengan markas besar bertempat di Moskow. Saat
ini, kepala staf angkatan darat dijabat oleh Kolonel Jenderal Oleg Salyukov.
Calon perwira Angkatan Darat Rusia akan dididik di Akademi Militer Suvorov. Di
Indonesia, TNI-AD membagi wilyah kedalam 14 daerah militer, tetapi di Rusia
hanya ada empat distrik militer, yaitu disrik barat (St. Petersburg), distrik
selatan (Rostov-on-Don), distrik pusat (Yekaterinburg), dan distrik timur
(Khabarovsk).
• Angkatan Laut

Angkatan
Laut Rusia terbagi dalam Lima Armada Utama yang bertanggung jawab atas wilayah
yang berbeda, yaitu: Komando Armada Gabungan Strategis Armada Utara (Murmansk)
dengan kekuatan 1 kapal induk, 2 penjelajah nuklir, 23 kapal selam nuklir, dan
berbagai kapal lainnya, Armada Laut Baltik (Baltysk) 10 kapal, Armada Laut
Hitam (Novorossysk) 9 kapal, Armada Laut Kaspia (Astrakhan) 8 kapal, dan
Komando Gabungan Strategis Armada Timur (Vladivostok) 15 kapal selam nuklir, 1
penjelajah tempur, dan kapal lainnya.
Saat
ini, Flag Ship atau kapal utama disandang oleh Kapal Induk Admiral Kuznetzov. Selain daftar tersebut diatas,
tiap-tiap armada dilengkapi dengan kapal-kapal perang pendukung, seperti:
Landing Ship Tank (LST), Landing Platform Dock (LPD), Minesweeper (penyapu
ranjau), kapal patroli, kapal cepat rudal, kapal cepat torpedo, dan jenis kapal
lain yang berukuran lebih kecil dari kapal jenis korvet. Selain kapal perang
dan kapal selam, VMF memiliki korps penerbang angkatan laut AV-MF (Aviatsia
Voyenno Morskogo Flota).
• Angkatan udara

• Pasukan Lintas Udara
Vozdushno
Desantnyye Voyska-Rossiyskoy Federatsii (VDV-RF) merupakan pasukan lintas udara
yang secara independen berada diluar unit angkatan darat, udara, maupun laut.
Saat ini, VDV dipimpin oleh Letnan Jenderal Vladimir Shamanov, berkekuatan
45.000 personel dan direncanakan akan dimekarkan menjadi 70.000 personel pada
tahun 2019. Selain kekuatan infanteri, VDV juga dilengkapi dengan kendaraan
lapis baja yang dirancang secara khusus.
• Angkatan Persenjataan Strategis

RVSN-RF
mengoperasikan persenjataan berupa peluru kendali yang dapat dioperasikan
melalui fasilitas peluncur tetap yang derada di bawah tanah atau “missile silo”
dan peluncur bergerak, sementara untuk persenjataan strategis yang diluncurkan
dari kapal selam dioperasikan oleh angkatan laut.
• Pertahanan Angkasa

Saat ini, militer Rusia merupakan pendukung utama pasukan Suriah dibawah rezim Bashar Al-assad. Militer Rusia melakukan pengeboman secara intensif melalui kekuatan udara, selain itu pasukan Rusia juga diterjunkan dari laut dan didarat untuk mengamankan kedaulatan Suriah yang dikoyak perang saudara. Selain menghancurkan kekuatan pemberontak Surian, kehadiran tentara Rusia di Suriah dianggap perimbangan kekuatan antara kekuatan NATO di negara teluk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar