Jaringan Telekomunikasi
Pengertian
Perangkat telekomunikasi bertugas menghubungkan pemakainya
dengan pemakai lain. Kedua pemakai ini bisa berdekatan tetapi bisa berjauhuan.
Kalau menilik arti harfiah dari telekomunikasi (tele = jauh, komunikasi =
hubungan dengan pertukaran informasi) memang teknik telekomunikasi dikembangkan
manusia untuk menebus perbedaan jarak yang jauhnya bisa tak terbatas menjadi
perbedaan waktu yang sekecil mungkin.
Perbedaan jarak yang jauh dapat ditempuh dengan waktu yang
sekecil mungkin dengan cara merubah semua bentuk informasi yang ingin
disampaikan oleh manusia kepada yang lainnya menjadi bentuk gelombang
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat bergerak dengan kecepatan yang
sangat tinggi, yakni diruang hampa adalah seratus ribu km per detik.
Jaringan telekomunikasi adalah segenap perangkat
telekomunikasi yang dapat menghubungkan pemakaiannya (umumnya manusia) dengan
pemakai lain, sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar informasi
(dengan cara bicara, menulis, menggambar atau mengetik ) pada saat itu juga.
Jaringan telekomunikasi terdiri atas dari tiga bagian utama,
yaitu :
1. Perangkat transmisi
Perangkat transmisi bertugas menyampaikan informasi dari
satu tempaat ketempat yang lain (baik dekat, maupun jauh). Media transmisinya
dapat berupa kabel, serat optik maupun udara, tergantung jarak dari
tempat-tempat yang dihubungkan serta tergantung pada beberapa banyak tempat
yang saling dihubungkan.
2. Perangkat penyambungan (switching)
Perangkat penyambungan bertugas agar pemakai dapat
menghubungi pemakai lain sesuai seperti yang diinginkannya. Perangkat
penyambungan disebut masih menggunakan sistem manual bila diperlukan seorang
operator yang bertugas menyambungkan pemakai dengan pemakai lain yang diingininya.
3. Terminal
Terminal adalah peralatan yang bertugas merubah sinyal
informasi asli (suara manusia atau lainnya) menjadi sinyal elektrik atau
elektromagetik atau cahaya.
Ini diperlukan karena perangkat transmisi yang mampu
menyampaikan informasi tersebut dari satu tempat ketempat yang lain yang
umumnya tidak dekat dalam waktu cepat, memang mempersyaratkan agar sinyal
informasi diubah menjadi sinyal listrik (untuk dilewatkan kabel) atau menjadi
sinyal elektromagnetik (untuk dilewatkan udara) atau menjadi sinyal cahaya
(untuk dilewatkan serat optik).
Perangkat dan media transmisi sebagai penghubung antara
perangkat penyambungan dengan terminal disebut sebagai JARLOKAT (Jaringan Lokal
Akses Tembaga). Untuk sistem analog, biasanya jaringan kabel lokal menyediakan
transmisi kanal telepon analog 4 kHz untuk setiap saluran pelanggan. Untuk
ISDN, biasanya berupa kabel serat optik. Perangkat dan media transmisi sebagai
penghubung antara perangkat penyambungan dengan perangkat penyambungan di
tempat lain disebut jaringan penghubung atau jaringan interlokal. Jaringan
penghubung biasanya berupa jaringan radio gelombang mikro, komunikasi satelit
atau kabel serat optik.
Perangkat penyambungan disebut juga sebagai sentral. Karena
jenis komunikasi yang paling awal yang dilayani sentral adalah komunikasi
telepon maka selanjutnya kita sebut sentral telepon.
TOPOLOGI JARINGAN
Topologi jaringan secara fisik dapat dibagi 4 secara umum,
yaitu :
Jaringan Mata Jala
(meshed network)
Sebenarnya bentuk jaringan mata jala dan bintang baru
terlihat bila jumlah sentral lebih dari dua. Sifat-sifat dari jaringan mata
jala :
a. Tiap sentral mempunyai derajat yang sama
Artinya bila digunakan jaringan mata jala, maka kedudukannya tiap sentral dalah sama, tidak dibedakan.
Artinya bila digunakan jaringan mata jala, maka kedudukannya tiap sentral dalah sama, tidak dibedakan.
b. Hubungan adalah langsung (tanpa sentral trasit), jadi
cepat.
c. Dengan adanya hubungan langsung berarti peralatan
swithcingnya lebih sederhana.
d. Syarat saluran relatif murah (karena tidak adanya sentral
transit sehingga jarak relatife akan lebih pendek.
e. Jumlah berkas saluran (n) meningkat kuadratis dengan
penambahan jumlah sentral (peningkatan jumlah saluran adalah berbanding lurus
dengan kwadrat dari penambahan jumlah sentral).
f. Konsentrasi saluran agak kurang. Efesiensi saluran
rendah.
g. Jaringan mata jala yang satu dengan jaringan mata jala
lainnya sulit digabungkan.
Gambar. Topologi Mesh
Jaringan Bintang (
star atau radial network)
Pada sistem yang menggunakan jaringan bintang ini akan
terdapat sentral yang disebut sentral utama. Semua sentral dihubungkn dengan
sentral utama ini. Jadi sentral utama ini berfungsi sbagai sentral transit
satu-satunya.
a. Keuntungan
1. Paling fleksibel
2. Pemasangan dan perubahan yang terjadi pada salah satu klien tidak mempengaruhi klien lain dan jaringan.
3. Control terpusat
4. Mudah deteksi error
5. Kemudahan pengolalaan jaringan
2. Pemasangan dan perubahan yang terjadi pada salah satu klien tidak mempengaruhi klien lain dan jaringan.
3. Control terpusat
4. Mudah deteksi error
5. Kemudahan pengolalaan jaringan
b. Kerugian
1. Perlu penanganan khusus
2. Control terpusat menjadi elemen kritis yaitu hub atau switch.
2. Control terpusat menjadi elemen kritis yaitu hub atau switch.
Jaringan Ring
Untuk membentuk jaringan Ring, setiap sentral harus
dihubungkan seri satu dengan lain dan hubungan ini akan membentuk loop
tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat
berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian
kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral.
a. Keuntungan
1. Hemat kabel
b. Kerugian
1. Peka terhadap kesalahan sama seperti topologi Bus
2. Pengembangan jaringan lebih kaku
2. Pengembangan jaringan lebih kaku
Gambar. Topologi Ring
Jaringan Bus
Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung
pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal
dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam satu arah. Hal ini
berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang,
yang pada sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar
sentral secara bersamaan.
a. Keuntungan
1. Hemat kabel
2. Layout kabel sederhana
3. Mudah dalam pengembangan
2. Layout kabel sederhana
3. Mudah dalam pengembangan
b. Kerugian
1. Deteksi dan isolasi kesalahan dengan sangat kecil
2. Kepadatan Trafik
3. Bila salah satu dari klien mengalami gangguan maka jaringan tidak bisa berfungsi.
4. Diperlukan repeater untuk hubungan jarak jauh.
2. Kepadatan Trafik
3. Bila salah satu dari klien mengalami gangguan maka jaringan tidak bisa berfungsi.
4. Diperlukan repeater untuk hubungan jarak jauh.
Gambar. Topologi Bus
STRUKTUR JARINGAN
Berdasarkan cara pencatuan saluran dari sentral ke pesawat
pelanggan, jaringan kabel lokal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
Jaringan Catu
Langsung
Pada jaringan catu langsung ini, pesawat pelanggan dicatu
dari KP (Kotak Pembagi) terdekat yang langsung dihubungkan dengan RPU (rangka
Pembagi Utama) tanpa melalui RK (Rumah Kabel) seperti pada
a. Kota kecil yang masih menggunakan sentral manual dengan
jumlah pelanggan telepon sedikit.
b. Pada kota besar, sistem ini untuk mencatu daerah sekitar sentral telepon ( radius sampai dengan 500 meter ).
c. Untuk daerah terkonsentrasi yang mempunyai kebutuhan telepon cukup tinggi dan komplek yang tidak memungkinkan dipasang RK.
b. Pada kota besar, sistem ini untuk mencatu daerah sekitar sentral telepon ( radius sampai dengan 500 meter ).
c. Untuk daerah terkonsentrasi yang mempunyai kebutuhan telepon cukup tinggi dan komplek yang tidak memungkinkan dipasang RK.
Jaringan Catu Tidak Langsung
Jaringan catu tak langsung adalah jaringan kabel lokal
dengan pesawat pelanggan dicatu dari KP terdekat yang dihubungkan terlebih
dahulu ke RK, baru kemudian dihubungkan ke RPU. Dalam hal ini, RK berfungsi
sebagai titik sambung antara kabel primer dan kabel sekunder. Pemakaian
jaringan catu tak langsung seperti terdapat pada gambar 3.6. Pemakaian jaringan
catu tak langsung ini juga dipakai pada kota – kota sedang dan besar yang
digunakan untuk mencatu daerah yang pelanggannya tersebar dan jauh . Jaringan
catu tak langsung juga digunakan di STO (Sentral Telepon Otomat) Simpanglima
yaitu di daerah sekitar Simpanglima yang merupakan kawasan perkantoran.
Jaringan Catu
Kombinasi
Jaringan catu kombinasi adalah jaringan lokal di mana
pesawat pelanggan dicatu melalui dua cara, yakni sebagian dengan catu langsung,
dan sebagian lagi dengan catu tak langsung. Pemakaian jaringan catu kombinasi
digunakan hampir pada semua kota sedang dan besar, karena letak sentral telepon
biasanya di pusat kota atau pusat kepadatan penduduk, sedang lokasi pelanggan
menyebar mulai dari yang dekat dengan sentral telepon, dan banyak juga yang
berada jauh dari letak sentral.
PENGERTIAN SWITHCHING
Switching adalah sistem penyambungan yang memungkinkan
sebuah terminal (telepon, faksimil, dan sebagainya) dapat memberikan informasi
ke arah terminal lain yang dipakai oleh pemanggil. Swithching merupakan bagian
yang tidak terlihat oleh pelanggan dan elemen terpenting yang memberikan
fasilitas-fasilitas bagi pelanggan. Fungsi dasar swithching adalah untuk
membangun dan melepaskan hubungan antara kanal transmisi dan hal-hal lain
diperlukan. Untuk menghubungkan suatu call diperlukan beberapa fungsi sebagai berikut
:
1. Fungsi supervisi
(pengawasan)
Berfungsi mendeteksi kondisi busy atau idle dari circuit
yang terhubung ke sistem switching dan mendeteksi serta menanggapi permintaan
fasilitas dari pemanggil, menyiapkan sistem untuk menerima digit yang di dial
dan mengirim dial tone.
2. Fungsi pensinyalan
Signaling merupakan transfer informasi yang diperlukan untuk
membangun, mengawasi dan memutuskan hubungan melalui network. Terdapat dua
klasifikasi sistem signaling, yaitu :\
a. Signaling antara pelanggan dan sentral.
b. Signaling antar sentral.
b. Signaling antar sentral.
3. Fungsi routing
Fungsi routing adalah menyediakan jalur bicara pada
switching network.
Setiap sistem switching mempunyai tiga kelompok perangkat
fungsional utama dan bermacam-macam perangkat tambahan tergantung dari aplikasi
networknya. Tiga perangkat fungsional utama tersebut adalah :
1. Terminal Interface Group menghubungkan semua jalur
pelanggan dan trunk ke sistem switching.
2. Switching Network menyediakan jalur pmbicaraan.
3. Control Processor melakukan kontrol terhadap aktifitas
perangkat tersebut di atas.
Sistem switching memepunyai group perangkat lainnya, seperti
catu daya, perangkat billing, perangkat input / output, perangkat maintenance
dan administrasi yang mendukung fungsi utama dari switching. Switching memiliki
dua teknik yaitu Circuit Switching dan Packet Switching. Beberapa karakteristik
ke dua titik switching tersebut, yaitu :
1. Circuit Switching
a. Kurang efesien karena koneksi tetap established walaupun
tidak ada data yang ditransfer. Contoh penerapannya adalah pada public
telephone network, PABX (Public Branches Exchange) untuk gedung.
b. Memiliki sifat yang tidak kompleks dalam routing, flow control, dan syarat-syarat error control.
b. Memiliki sifat yang tidak kompleks dalam routing, flow control, dan syarat-syarat error control.
2. Packet Switching
a. Efesiensi line sangat tinggi.
b. Dapat membuat konversi data-rate.
c. Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan menolak permintaan koneksi tambahan sampai beban dijaringan menurun.
b. Dapat membuat konversi data-rate.
c. Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan menolak permintaan koneksi tambahan sampai beban dijaringan menurun.
PENOMORAN
Ada dua jenis penomoran telepon, yaitu :
Penomoran Terbuka
Pada penomoran terbuka ini prefix atau kode wilayah hanya
diputar untuk interlokal saja. Jadi dalam hal ini prefix = directory number
dari wilayah lokal tempat langganan berada. Di Indonesia dianut sistem seperti
ini dan untuk membedakan interlokal dan lokal setiap kode wilayah didahului
digit 0.
Sistem penomoran terbuka digunakan bila :
a. Wilayah besar.
b. Hubungan lokal jauh lebih banyak dibanding hubungan interlokal (dengan perkiraan secara statistik : hubungan lokal sekitar 80%).
c. Batas-batas wilayah lokal yang satu dengan yang lain adalah jelas.
b. Hubungan lokal jauh lebih banyak dibanding hubungan interlokal (dengan perkiraan secara statistik : hubungan lokal sekitar 80%).
c. Batas-batas wilayah lokal yang satu dengan yang lain adalah jelas.
Penomoran Tertutup
Sistem penomoran dinamakan sistem penomoran tertutup jika
prefix dan directory number bergabung menjadi satu dan menjadi nomor panggilan
dari pesawat langganan. Jadi pada sistem penomoran tertutup ini hubungan lokal
maupun interlokal dipanggil dengan nomor yang sama. Sistem penomoran tertutup
digunakan bila :
a. Daerah relatif kecil
b. Hubungan interlokal secara statistik adalah jauh lebih banyak disbanding hubungan lokal.
b. Hubungan interlokal secara statistik adalah jauh lebih banyak disbanding hubungan lokal.
ROUTING
Yang disebut proses routing adalah proses pencarian jalan
yang dipergunakan pada penyelenggaraan penyambungan jarak jauh ke tujuan yang
dimaksud oleh langganan pemanggil di dalam jaringan SLJJ (Sambungan Langsung
Jarak Jauh) ataupun Multiexchange Area. Jadi routing merupakan proses yang
berjalan dari sentral awal sampai dengan sentral akhir. Jalan yang ditempuh dan
dipilih dikatakan baik jika :
a. Jalan yang ditempuh sependek mungkin
b. Alat penyambungan dan saluran yang dipergunakan sedikit mungkin.
b. Alat penyambungan dan saluran yang dipergunakan sedikit mungkin.
Dari sini terlihat bahwa proses routing akan sederhana jika
alokasi prefix adalah secara sistematis, tetapi dengan adanya sentral jenis SPC
(Spare Part Module) sebenarnya sudah tidak ada masalah lagi. Untuk itu
peralatan routing harus :
a. Dapat menerima dan mengerti informasi berupa
sinyal-sinyal kode atau berupa pulsa-pulsa dialing yang dikenal dari pesawat
langganan atau dari sentral transit sebelumnya.
b. Mengetahui jalan atau route yang dimaksud oleh informasi tersebut.
c. Dapat memilih route dengan cepat dan tepat. Route yang dipilih haruslah yang terbaik. Bila ada beberapa yang dapat dipilih sebagai alternatife, maka jalan yang terbaik sajalan yang dipilih.
d. Dapat mengatur pelaksanaan penyambungan sejauh mungkin.
b. Mengetahui jalan atau route yang dimaksud oleh informasi tersebut.
c. Dapat memilih route dengan cepat dan tepat. Route yang dipilih haruslah yang terbaik. Bila ada beberapa yang dapat dipilih sebagai alternatife, maka jalan yang terbaik sajalan yang dipilih.
d. Dapat mengatur pelaksanaan penyambungan sejauh mungkin.
Klasifikasi Route menurut urutan pilihan, yaitu :
Direct Route
Yang tepilih adalah jalan terpendek dalam arti langsung
menghubungkan sentral (interlokal) awal dan tujuan. Jalan ini ditest pertama
kali (firs choise route). Biasanya pertimbangan di dalam direct route, yaitu :
a. Faktor ekonomis,
b Lalu lintas antara kedua tempat tersebut cukup besar.
c. Route ini sudah ada dalam network yang sama.
b Lalu lintas antara kedua tempat tersebut cukup besar.
c. Route ini sudah ada dalam network yang sama.
Alternatif Route
Bila direct route sudah tidak mungkin lagi dipakai alat
routing akan mengetes jalan-jalan lain : “Alternatif Route”.
Last Choise Route
Merupakan penampung lalu lintas harapan yang sudah tidak
mungkin di tampung oleh jalan yang lebih pendek route ini disebut juga “ prefix
route”.
Route Memutar
Sentral setingkat tetapi bukan direct route, hanya untuk
tingkat sentral yang tinggi. Hal ini dikarenakan :
a. Dari sentral tersebut tidak mungkin memakai prefix route.
b. Bentuk jaringan yang memanjang (geografisnya).
c. Bila tingkat rendah terlalu banyak, maka penambahan alat-alat (jumlah sentral banyak dan tidak sering digunakan).
b. Bentuk jaringan yang memanjang (geografisnya).
c. Bila tingkat rendah terlalu banyak, maka penambahan alat-alat (jumlah sentral banyak dan tidak sering digunakan).